BUDIDAYA LEBAH MADU
DI DESA LAIYA KEC.CENRANA KAB.MAROS
DI DESA LAIYA KEC.CENRANA KAB.MAROS
1. PENDAHULUAN
Membudidayakan adalah suatu keterampilan dengan memanfaatkan potensi alam yang ada disekitar tempat tinggal kita, sehingga memberikan hasil yang lebih bermanfaat untuk semua orang. Pemanfaatan potensi alam adalah kegiatan dimana menerapkan keterampilan-keterampilan sesuai dengan jenis potesi alam yang dimiliki. Sebagai contoh di Desa Laiya Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros, dimana kondisi alamnya berada pada hutan konservasi Karaenta, yaitu wilayah hutan lindung dari Kementerian Kehutanan dan Dinas Kehutan Kabupaten Maros.
Kondisi hutan laiya banyak tumbuh berbagai jenis pohon jangka panjang, menjadi saran lebah Apis Cerana atau lebah lokal membuat saran pada rantingnya, saran-saran lebah banyak menghasilkan madu, hal ini masyarakat sekitar hutan membentuk Kelompok Petik Madu, dimana dalam satu kelompok petik madu beranggotakan 3 s.d 5 orang.
Kerja kelompok petik madu ini, untuk mendapatkan madu dilakukan dengan cara memasuki hutan dan mencari pohon-pohon yang terdapat saran lebahnya, kemudian dipanjat oleh salah seorang anggota kelompok sementara yang lainnya menunggu hasil petiknya. Kegiatan ini dilakukan pada setiap pohon yang terdapat saran lebah, perlu diketahui tinggi pohon berkisar 15 sampai 20 meter. Kegiatan petik madu dengan cara tersebut sangat berbahaya, bisa saja dia terjatuh dan mengalami cedera patah tulang, bahkan bisa meninggal. Saran lebah hasil petik mengandung madu dan larva lebah, kemudian peras denagan menggunakan kain sebagai tapisan. Madu yang dihasilkan dimasukkan kedalam botol-botol bekas untuk dijual, hasil penjualan dibagi kepada masing-masing anggota kelompok.
Kondisi ini menjadi motivasi ketua PKBM Delia Cenrana, Ibu St. Salmiati, S.Ag. memprogramkan pelatihan budidaya madu yang bekerjasama dengan SKB Maros dalam hal ini Pokja Binsuslat (M.Nasrun.M). Karena rata-rata anggota kelompok petik madu adalah warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) maka bentuk pembelajaran dilakukan di lokasi mereka yaitu di Dusun Bonto Manai Desa Laiya Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros.
Pembelajaran dilaksanakan di salah satu rumah warga belajar mulai tanggal 16 September s.d 18 Nopember 2014. proses pembelajaran dilaksanakan di kolong rumah. Narasumber Teknis Andi Jamil adalah pemuda Desa Laiya yang memiliki pengetahuan tentang budidaya madu bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada masyarakat.
Peranan SKB Maros dalam hal ini Pamong Belajar sebagai mitra program, memberikan gambaran secara umum tentang budidaya lebah madu, melalui tampilan video-video cara membudidayakan lebah madu. memberi gambaran sarana yang digunakan melalui tampilan gambar dengan menggunakan laptop. dengan cara demikian warga belajar KUM dapat melihat langsung video dan gambar sehingga pemahaman warga belajar cepat tertanam dalam pikiran mereka, kami menyadari latar belakang pendidikan warga belajar rata-rata tidak SD dan Tamat SD, dengan cara tersebut efektif dalam menyampaikan pembelajaran atau informasi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (Internet).hal ini dilakukan karena wilayah Desa Laiya sudah dialiri listrik, dan berada pada ketinggian kira-kira 1.500 meter DPL. dan ada beberapa pemancar telepon seluler. sehingga penerimaan sinyal internet sangat kuat.
2. BAHAN AJAR BUDIDAYA LEBAH MADU
A. SARANA
1. Kotak Lebah (Stup)
Kotak lebah atau STUP adalah kotak dimana lebah membuat saran, yang ditempatkan pada daerah yang memiliki banyak pakan lebah, dalam kotak lebah terdapat ratu lebah apis cerana yang terkurung sehingga lebah pekerja berdatangan dan membuat saran di dalam kotak. saran ini natinya akan menghasilkan madu. Bahan pembuatan STUP adalah papan.
2. Komponen Kotak Lebah terdiri dar :
a. KOTAK LEBAH, berukuran Tinggi 30 cm, Lebar 30 cm, dan Panjang 40 cm
b. LUBANG/PINTU LEBAH, Fungsi ini untuk memudahkan lebah pekerja keluar masuk stup yang mencari makan. dengan ukuran Tinggi Lubang 3 - 4 cm Lebar seseuai dengan lebar STUP.
c. SISIRAN, Fungsi sisiran adalah tempat lebah pekerja membuat saran. Ukuran sisiran disesuaikan dengan panjang STUP, banyaknya sisiran antara 5 - 7 sisiran dalam STUP yang diberi bentangan kawat sebanyak 4 bentangan.
e. ATAP/PENUTUP STUP, Fungsi atap atau penutup untuk menghadari masuk air hujan atau benda lain yang masuk kedalam STUP. rangka atap dilapisi plastik tebal atau dapat pula menggunakan seng.
MAKA JADILAH SEBUAH KOTAK LEBAH (STUP) YANG SIAP DIGUNAKAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN BAKU YANG MUDAH DIDAPATKAN.
0 Komentar